Sedang bingung memilih antara kopi Robusta dan Arabika? Apa saja perbedaan, mana yang paling cocok, aman, rasanya paling enak dan bisa menahan kantuk lebih baik?
Sebenarnya hal itu sudah cukup terjawab oleh pertanyaan : “Apa tujuan kita meminum kopi?“, dan pengetahuanmu tentang perbedaan kopi Robusta dan Arabika.
Karena kembali lagi, semua tergantung niat. Dan niat ditentukan oleh ilmu yang kita miliki.
Contohnya saya, mungkin tidak akan repot-repot minum kopi kalau bukan karena alasan kreatifitas dan kebutuhan kerja.
Karena dulu saya anti banget sama kopi. Sekarang juga masih anti sih, kalau kopinya kopi kemasan yang tidak menyehatkan.
Sebab kopi yang saya konsumsi kali ini hanya kopi bubuk hitam yang asli diproduksi oleh petani desa, yang punya segudang manfaat (tidak ada campuran kimia).
Bahkan gula yang saya gunakan untuk mencampur kopi bukan gula pasir, tapi gula serbuk kelapa yang terkenal lebih aman dan lebih kaya manfaat.
Lalu jenis kopinya pun saya pertimbangkan. Apakah Arabika, atau Robusta?
Awalnya saya mengkonsumsi kopi Robusta, yang mana secara kafein sedikit lebih tinggi dari kopi Arabika.
Kafein yang lebih tinggi akan menahan rasa kantuk lebih baik
Namun setelah beberapa bulan mengkonsumsi, ternyata ada beberapa ketidakcocokan untuk kebutuhan saya.
Bukan masalah yang serius. Tapi kopi Robusta (yang punya kafein lebih banyak tersebut) membuat tingkat ngantuk saya jadi lebih kuat.
Jika kita ngantuk, lalu meminum kopi untuk menahannya, maka di hari esoknya di jam yang sama, reseptor di otak yang mengatur tingkat ngantuk & kelelahan tubuh akan lebih agresif dan meningkatkan toleransi
Akibatnya, kalau kita tidak ngopi maka tubuh akan terasa ngantuk berat. Dan meskipun kita sudah ngopi, ada kalanya dosis perlu ditambah
Sebenarnya ini bisa diatasi dengan cara berhenti ngopi selama beberapa hari. Tujuannya adalah agar reseptor di otak kembali ke level normal.
Namun ada karakteristik lain pada kopi Robusta yang mana kurang cocok jika diminum saat perut kosong.
Berbeda dengan kopi Arabika yang tidak terlalu tinggi kadar kafeinnya, sehingga aman diminum meskipun perut kosong.
Itulah alasan yang membuat saya berpaling dari kopi Robusta ke Arabika.
Setelah mengkonsumsi jenis kopi Arabika selama beberapa hari, ternyata jauh lebih cocok untuk kebutuhan saya.
85 Lagu Pembangkit Semangat Di Pagi Hari, Mood Auto Balik
Jadi buat kalian yang sedang bingung memilih antara kopi Arabika atau Robusta, silahkan sesuaikan lagi dengan kebutuhan. Apakah cuma menahan rasa kantuk saja? Atau ada yang lain?
Bagi pekerja keras (kerja fisik yang mengeluarkan keringat) saya sarankan untuk mengkonsumsi kopi jenis Robusta saja.
Tapi bagi pekerja kantoran, pemikir, yang bekerja di bidang kreatifitas sebaiknya pilih kopi Arabika, karena kopi jenis itu akan meningkatkan konsentrasi lebih baik.
Berikut tabel perbedaan antara kopi Robusta dan Arabika secara lengkap yang akan membuatmu yakin untuk memilih mana kopi terbaik sesuai dengan selera.
15 Perbedaan Kopi Robusta Dan Arabika
No | Arabika | Robusta |
1 | Memiliki aroma yang khas dan cita rasa yang kuat | Robusta lebih sedikit kenyal dan ada rasa terbakar |
2 | Berasal dari pengunungan Etiopia | Berasal dari Afrika Barat |
3 | Merupakan tanaman yang tumbuh di bawah kanopi hutan tropis yang rimbun | Tumbuh pada dataran yang lebih rendah dan suhu lebih tinggi |
4 | Kopi arabika banyak tumbuh di atas ketinggian 500 meter diatas permukaan laut (atau sekitar 3.000-7.000 kaki) | Ketinggian tanah yang ideal adalah 400-800 meter |
5 | Suhu lingkungan yang paling cocok untuk tanaman kopi ini sekitar 15-24 derajat celcius | Akan tumbuh secara optimal pada daerah tropis yang memiliki curah hujan sekitar 2000-3000 mm/tahun, dan suhu udara optimal sekitar 21-24 derajat celcius |
6 | Dapat tumbuh maksimal jika ditanam dengan tinggi 1.000 – 2.000 meter diatas permukaan laut | Dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian seki tar 0 – 900 mdpl |
7 | Cukup rentan terhadap hama dan penyakit (ini bisa menyebabkan kualitas rasa menurun) | Lebih tahan terhadap hama dibanding kopi arabika |
8 | Perawatan sedikit lebih sulit | Perawatan kopi robusta jauh lebih mudah |
9 | Biji kopi lebih besar daripada robusta | Biji kopi robusta lebih kecil dibanding arabika |
10 | Bentuk biji kopi arabika berbentuk lonjong | Biji robusta cenderung membulat |
11 | Memiliki rasa yang sedikit asam dan warna yang tidak terlalu pekat | Cenderung memiliki rasa yang mirip dengan jenis kacang-kacangan, lebih pahit, dan kasar |
12 | Arabika memiliki kadar kafein 2x lebih rendah daripada Robusta (hanya sebesar 1,1% hingga 1,5% saja) | Kadar kafein lebih tinggi (sebesar 2,2 hingga 2,7%) |
13 | Memiliki acidity lebih tinggi dibandingkan Robusta | Acidity pada kopi Robusta lebih rendah dibandingkan Arabika |
14 | Harga lebih mahal | Harga cenderung lebih murah dibanding kopi Arabika |
15 | Mengandung sekitar 60 persen lebih banyak lipid (jumlah ini 2x konsentrasi gula daripada Robusta) | Kadar gula pada kopi Robusta jauh lebih rendah dibandingkan kopi Arabika |
Setelah membaca tabel perbedaan kopi Robusta vs Arabika diatas, seharusnya kamu sedikit bisa menentukan mana yang paling cocok sesuai kebutuhan.
Selanjutnya, kamu mungkin perlu mencobanya sendiri untuk mengetahui bagaimana rasanya.
Atau jika masih belum menemukan yang cocok, cobalah untuk mengkombinasikan 2 jenis kopi tersebut (campurkan antara kopi Robusta dan Arabika).
Dan satu pesan saya : “Ngopi jangan dibikin ribet, sesuaikan saja dengan kebutuhanmu. Kecuali kamu memang suka di dunia tersebut“.