Finansial

Cara Mengatur Keuangan Pribadi Dengan 50/30/20 Principle

Pinterest LinkedIn Tumblr

Uang habis terus tiap bulan? Tak tau kemana larinya? Mungkin kamu perlu mempelajari bagaimana cara mengatur keuangan pribadi dengan prinsip 50/30/20.

Uang memang aneh. Tersebar banyak di muka bumi ini, tapi kadang masih saja susah dicari.

Sekalinya dapet, larinya entah kemana (nggak jelas).

Hmmm, mungkin sekali-kali kita perlu mempelajari psikologi uang, agar tau dan mampu menggunakannya dengan baik & bijak.

Video diatas adalah salah satu bahan untuk kita bisa memahami uang. Agar tidak salah kaprah, apalagi sampai mendewakan sebuah uang.

Tapi soal psikologi uang lebih lanjut mungkin akan saya bahas lain kali, karena saat ini saya belum punya cukup bahannya.

Dan lagipula, menurut saya video diatas sudah cukup mewakili. 😀

Di artikel ini saya hanya akan fokus menjelaskan bagaimana cara mengatur keuangan pribadi agar lebih terarah dan sesuai pada tempatnya.

Jadi, langsung saja kita ke inti pembahasannya.

Cara Mengatur Keuangan Pribadi

Setiap orang mungkin punya metode-nya sendiri untuk mengatur dan memanajemen keuangan.

Namun tidak semua orang bisa konsisten menerapkannya, karena terbawa nafsu yang begitu menggoda.

Tapi toh untuk bisa mendapatkan badan yang sehat kita harus bangun pagi dan olahraga.

Bukankah itu hal yang membosankan? Terutama jika harus dilakukan setiap hari?

Ya, karena untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, maka kita harus membayarnya.

Untuk bisa sehat, kita harus membayarnya dengan olahraga. Untuk mendapatkan uang, kita harus membayarnya dengan bekerja. Jika ingin pintar, kita harus membayarnya dengan belajar, dan lain sebagainya.

Begitupun dengan mengatur keuangan.

Untuk bisa menikmati uang secara maksimal, kita harus membayarnya dengan cara konsisten menjalankan prinsip yang dianut.

Prinsip 50/30/20 adalah salah satu metodologi yang bisa kamu terapkan untuk bisa menyeimbangkan antara menggunakan uang untuk :

  • Kebutuhan
  • Self Reward / Keinginan
  • Investasi / Tabungan

50/30/20 Principle atau yang biasa disebut dengan prinsip 50/30/20 adalah sebuah manajemen keuangan yang bertujuan untuk bisa menabung sambil tetap menikmati kemewahan hidup.

Berapapun gajimu, akan tetap bisa menerapkan prinsip ini.

Lalu, bagaimana menerapkannya? Berikut adalah pembagian presentase dari total penghasilan bersihmu tiap bulan :

  • 50% : Kebutuhan (makanan, tempat tinggal, cicilan, internet, listrik, dan lain sebagainya)
  • 30% : Investasi / tabungan (emas, saham, dll)
  • 20% : Self reward / keinginan (hobi, makan enak, nonton, dll)

Pencetus prinsip ini (Warren & Tiyagi) mengatakan agar kita tidak menggunakan kebutuhan dasar melebihi 50% dari total pemasukan.

Kenapa harus 50%?

Sebenarnya nggak harus 50%, kamu bisa sesuaikan lagi dengan kebutuhan.

Tapi fenomena di Amerika Serikat orang-orang menghabiskan uangnya lebih dari 50% hanya untuk kebutuhan dasar.

Bahkan, dengan adanya kartu kredit mereka bisa menggunakan lebih dari 100% untuk kebutuhan saja.

Jadi, diciptakanlah prinsip ini.

Karena sebebas-bebasnya manusia, tetap ada saja hal yang harus dibatasi. Kebebasan yang terlalu bebas hanya akan membawa bencana.

Dalam hal ini, yaitu terlalu bebas dalam membelanjakan uang bisa membawa bencana kemiskinan di hari tua.

Bahkan nggak usah jauh-jauh di hari tua, tanggal tua saja biasanya orang sudah mulai berhutang.

Nah untuk menghindari kebiasaan seperti ini, kuncinya adalah membagi penghasilan di awal.

Tips Untuk Melakukan 50/30/20 Principle

1. Hitung Pemasukan Bersih

Kamu bisa mulai menghitung penghasilan bersih milikmu tiap bulan. Bisa dari gaji tiap bulan, atau uang jajan yang diberikan dari orangtua (jika masih dibiayai orangtua).

Dengan begitu, kamu akan lebih mudah dalam membagi uang sesuai porsinya.

2. Siapkan Alat Yang Dibutuhkan

Selanjutnya, siapkan alat pendukung untuk melaksanakan prinsip ini. Misalnya amplop, tempat penyimpanan uang atau rekening khusus.

Jika menggunakan rekening, jangan lupa pisahkan antara tabungan untuk kebutuhan dan keinginan.

3. Pisah Uang Tersebut Sesuai Tempatnya

Ketiga adalah action untuk memisahkan uang tersebut pada tempat yang sudah disediakan sebelumnya.

Tujuannya adalah agar uang tidak terpakai setelah dipisah.

Maksudnya, kamu tidak akan menggunakan uang investasi untuk membeli barang yang tidak diperlukan, karena sudah dipisah.

Jika membuat rekening baru, coba untuk tidak membuat kartu ATM, batasi limit penarikan, dan lain sebagainya.

Intinya, jaga dirimu agar tidak mudah menggunakan uang tersebut.

4. Sesuaikan

Terakhir, coba sesuaikan lagi prinsip ini dengan keadaanmu, tidak harus sama persis seperti yang saya sebutkan diatas.

Jika kamu bisa menabung atau investasi saham lebih banyak lagi, kenapa tidak?

Atau jika penghasilan kamu terlalu sedikit, nggak apa-apa kok menggunakan porsi lebih dari 50% untuk kebutuhan pokok.

Lagipula, prinsip ini bukanlah rumus yang harus dipatenkan. Kamu bisa menyesuaikannya sendiri tergantung dengan kebutuhan.

Bahkan, ada ide menarik dari seseorang yang memodifikasi prinsip ini menjadi : 40/30/20/10.

Wah, apa aja tuh?

  • 40% : Kebutuhan dasar
  • 30% : Tabungan / investasi
  • 20% : Keinginan / hiburan (self reward)
  • 10% : Dana darurat

Saya pun masih belajar untuk mengatur keuangan pribadi agar lebih baik lagi. Karena jujur saja, saya baru saja mendapatkan trik ini dari sebuah iklan.

Tepatnya kemarin sore. 😅

Kemudian saya mulai mencari teknik mengatur keuangan pribadi seperti ini, lalu ketemulah prinsip 50/30/20.

Agar tidak lupa, maka saya menuliskannya di blog Sampai Nanti. Siapa tau dengan saya menulis ini akan ada orang lain yang merasa terbantu juga.

Sekian, semoga bermanfaat.

Life is complicated, but you are the mystery solver

Write A Comment