Keluh Kesah

Share Cara Menghilangkan Sakit Hati Menurut Pengalaman Pribadi

Pinterest LinkedIn Tumblr

Ada banyak cara menghilangkan sakit hati yang bisa kamu coba. Namun, ada hal yang lebih penting yang harus kamu pahami dan terima, yaitu kamu tidak bisa menghilangkannya.

Ya, saya tidak salah ucap. Memang begitulah adanya, sakit hati tak bisa dihilangkan.

Setidaknya dalam kurun waktu tertentu.

Sakit hati tetap bisa hilang tanpa perlu usaha apapun, asalkan kita hidup mengalir dan menerima semuanya dengan lapang dada.

Saya akan berikan alasan mengapa bisa begitu dan apa upaya yang bisa kita lakukan untuk bisa hidup lebih baik di masa-masa sulit tersebut.

Tentunya ini berdasarkan pengalaman saya pribadi. Bisa saja berbeda dengan yang kamu alami, namun kamu bisa ambil benang merahnya dan menerapkannya di kehidupanmu.

Sakit Hati Adalah Bagian Dari Warna Warni Kehidupan

Bagaimanapun juga, sakit hati/sedih/galau adalah satu dari berbagai warna yang ada pada kehidupan ini.

Tanpanya, kita mungkin takkan pernah tau apa arti kebahagiaan dan kesenangan.

Itu adalah hal yang alami, sangat normal dan wajar. Setiap manusia pasti akan merasakannya.

Ya, memang. Rasa sakit hati begitu sulit untuk kita hadapi. Bawaannya ingin mati saja rasanya.

Tapi mati pun belum tentu menyelesaikan masalah. Iya toh?

Kan perbandingan antara hidup didunia, alam kubur dan padang mahsyar itu kurang lebih begini :

  • Hidup di dunia itu seperti 2 menit 1 detik
  • Alam kubur + hidup akan terasa seperti 2-3 jam
  • Padang mahsyar akan seperti 50.000 tahun
  • Akhirat selama-lamanya

Sungguh sangat tak berarti merasakan sakit hati selama 2 menit dibanding memilih untuk mati dan menderita selama 50.000 tahun, atau bahkan selamanya.

Maka, seharusnya kita bisa menerima bahwa sakit hati adalah salah satu yang membuat kehidupan ini berwarna.

Dan tak ada alasan untuk bersedih terus-menerus, karena kita cuma disuruh sabar selama 2 menit aja sob!

2 menit itupun belum dipotong jam tidur dan sebagian besar aktivitas kita di dunia.

Justru sedih adalah kesempatan, bagi orang yang mampu melihat peluang.

Sakit Hati, Sakit Yang Hampir Tak Ada Obatnya

Sad Boy
Broken Heart

Tapi apa mau dikata, sakit hati tetaplah terasa sakit. Nyeseknya minta ampun dan mau ketemu orang 1 kampung pun nggak akan sembuh rasa sakitnya.

Kecuali dikasih duit 10M, hehehe.

Tapi sejauh yang saya alami, sakit hati membuat kita murung sepanjang hari, sekolah nggak fokus, kerja nggak niat, bahkan makan aja males.

Jangankan makan, tidur aja males!

Bahkan, main game yang biasa menjadi hobi sehari-hari saya pun tak mempan membendung rasa sakitnya.

Percayalah, saya udah coba semuanya. Ngobrol dengan orang-orang sekitar, main keluar, mendengarkan ceramah, olahraga, sholat, main game, main ps dengan teman, tidur, menangis, dll.

Dan tak ada yang berhasil! Itu hanya menguranginya sedikit.

Bahkan, saya yang bisa dibilang “minim perasaan” pun begitu terseok-seok saat mengalaminya.

Saya adalah orang yang jarang mengedepankan perasaan karena percaya bahwa “Jika kita melatih akal agar lebih sering dipakai dibanding rasa/emosi, maka hidup manusia akan jadi lebih baik”.

Contoh : Ketika mau emosi, masih bisa menggunakan akal dengan berfikir kedepan dan tidak mengandalkan hawa nafsu.

Intinya, saya selalu berusaha mengedepankan akal dibanding rasa, salah satunya dengan belajar filsafat.

Tapi ternyata, mau akal dipake 100% full load, tetap aja manusia akan punya rasa, karena dalam diri manusia ada yang namanya hati.

Hati adalah anugerah Tuhan untuk para hambanya, sekaligus bisa dibilang alat ukur kualitas manusia.

Karena dengan hati, manusia bisa dianggap buruk atau baik. Dengan hati, manusia akan saling memberi. Dengan hati, manusia mampu meraih surga-Nya.

Hati ternyata bisa melebihi akal, dan menjadi tolak ukur mengapa manusia menjadi begitu mulia.

Uniknya lagi, meskipun dalam organ tubuh kita ada yang bernama hati. Namun letak lubuk hati manusia yang sebenarnya entah dimana, tak ada yang tau.

Itulah sebabnya penyakit hati hampir tidak bisa disembuhkan.

Justru yang bisa menyembuhkan hati adalah sesuatu yang abstrak (tak terlihat) seperti ampunan Tuhan, kebiasaan kita, dan bersikap lapang dada.

Jika kita mau merubah diri dan kebiasaan kita, terutama menerima segala takdir dengan hati lapang dan mau memaafkan orang lain, hati kita akan sembuh dengan sendirinya.

Dengan begitu, ketenangan dan kebahagiaan akan datang tanpa diundang.

Saat Depresi Dan Hidup Serba Berantakan

Sakit Hati Adalah Medan Perang

Soldier Walking Illustration
Soldier Walking In The Battlefield

Karena saking bodohnya saya selalu mengedepankan akal + susah memahami perasaan orang, akhirnya tibalah suatu saat dimana ada hal yang mengetuk hati begitu dalam hingga membuat saya kehilangan semangat berminggu-minggu (bahkan hingga saat saya menulis tulisan ini).

Saya kira, saya tak akan jatuh sedalam ini. Takkan pernah goyah dengan hal-hal percintaan semacam ini. Dan takkan pernah menjadi bodoh lagi karena hal yang sepele.

Saya jadi sadar bahwa akal dan hati harus berjalan secara beriringan saling mendukung satu sama lain.

Ketika akal sedang tidak bisa diandalkan, maka hati akan membantu memikul beban sekaligus menjadi penenangnya.

Begitupun sebaliknya. Jika hati sedang gundah, saya harus menggunakan akal untuk mencari sebuah kebiasaan yang bisa mengembalikan hati ke kondisi normal lagi.

Namun sejauh pengalaman saya, jauh lebih sulit mengatasi hati yang sedang tidak baik-baik saja dibanding menenangkan pikiran yang keruh.

Sekarang saya anggap sakit hati adalah sebuah medan perang untuk menguji seberapa lapang hati saya, dan seberapa jauh akal saya bisa diandalkan.

Sebab, tak ada sesuatu yang dapat diraih tanpa melalui rintangan terlebih dahulu.

Termasuk untuk mendapatkan hati yang kuat, kita pun harus melewati masa-masa sulit yang membuat hati remuk berkeping-keping.

Maka, jika akalmu masih sedikit berfungsi, anggaplah bahwa setelah ini hatimu akan jauh lebih kuat dan bisa memikul kesedihan yang lebih berat lagi.

Anggaplah bahwa ini adalah sebuah momen untuk membuatmu jadi lebih baik, dan jangan sampai menyerah di tengah jalan, semangat sobat! Kamu sudah di tengah jalan!

Cara Menghilangkan Sakit Hati

Hand Shaped Heart
Hand Shaped Heart In The Sunset

Saya percaya bahwa setiap orang pernah merasakan sakit hati, dan dengan menggunakan beberapa teknik dan strategi yang tepat, kita bisa mengatasi perasaan tersebut dan memulihkan kesehatan mental kita.

Berikut adalah 7 cara menghilangkan sakit hati yang bisa kamu coba:

1. Tulis Perasaanmu Dalam Sebuah Jurnal

Menulis adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk mengeluarkan perasaan yang terpendam dan meringankan beban hati.

Ambillah waktu untuk duduk dan menulis tentang apa yang membuatmu sakit hati, bagaimana perasaan tersebut mempengaruhi dirimu, dan apa yang bisa kamu lakukan untuk meredakan rasa sakit tersebut.

Jangan takut untuk mengeluarkan semua perasaanmu, baik itu marah, sedih, atau kecewa. Tulislah dengan jujur dan terbuka, tanpa ada yang harus kamu sembunyikan.

2. Lakukan Meditasi/Dzikir

Meditasi/dzikir adalah teknik yang efektif untuk menenangkan pikiran dan menghilangkan stres.

Saat kamu merasa sakit hati, cobalah untuk duduk dalam keheningan selama beberapa menit dan fokus pada napas-mu.

Biarkan pikiranmu merenung dan jangan terlalu khawatir tentang pikiran yang muncul di dalam kepala.

Biarkan perasaan tersebut datang dan pergi tanpa kamu menghakiminya.

3. Berbicara Dengan Orang Yang Kamu Percaya

Seringkali, ketika kita merasa sakit hati, kita merasa terisolasi dan kesepian. Cobalah untuk berbicara dengan orang yang kamu percaya, baik itu teman, keluarga, atau pasangan.

Berbicaralah dengan jujur tentang apa yang membuatmu sakit hati dan bagaimana perasaan tersebut mempengaruhi hidupmu.

Percayalah, berbicara dengan seseorang yang kamu percaya bisa membantu menghilangkan beban hati dan membawa perspektif baru dalam hidupmu.

4. Jangan Terlalu Fokus Pada Perasaanmu

Ketika kita merasa sakit hati, seringkali kita terlalu fokus pada perasaan kita dan melupakan hal-hal yang membuat kita bahagia.

Cobalah untuk tidak terlalu terfokus pada perasaanmu dan cobalah untuk melakukan hal-hal yang biasanya membuat kamu bahagia. Seperti berolahraga, menonton film, atau melakukan aktivitas yang kamu sukai.

5. Terima Kenyataan

Terima kenyataan bahwa hidup terkadang pahit dan manis. Cobalah untuk fokus pada hal-hal yang bisa kamu kendalikan dan biarkan hal-hal yang tidak bisa kamu kendalikan pergi.

Jangan terlalu terpaku pada kegagalan atau kekecewaan, dan belajar untuk menerima bahwa hal-hal tersebut adalah bagian dari hidup.

6. Jangan Terburu-buru Mengambil Keputusan

Saat merasa sakit hati, kita seringkali terburu-buru untuk mengambil keputusan yang mungkin tidak baik untuk kesehatan mental kita.

Cobalah untuk memberi diri kita sedikit waktu untuk merenung dan berpikir dengan jernih sebelum mengambil keputusan.

Berbicaralah dengan orang yang kamu percayai dan pertimbangkan konsekuensi dari setiap pilihan yang kita ambil.

7. Fokus Pada Hal Yang Lebih Positif

Terakhir, cobalah untuk fokus pada hal yang lebih positif dalam hidupmu. Ingatlah tentang hal-hal yang membuatmu bahagia dan berterima kasih atas semua yang kamu miliki.

Cobalah untuk melihat sisi positif dari setiap situasi dan berpikir tentang bagaimana kita bisa belajar dari pengalaman tersebut.

Kesimpulannya, sakit hati adalah bagian dari hidup dan kita semua pasti mengalaminya di suatu waktu.

Namun, dengan menggunakan beberapa teknik dan strategi yang tepat, kita bisa mengatasi perasaan tersebut dan memulihkan kesehatan mental kita.

Cobalah untuk menulis perasaanmu dalam sebuah jurnal, melakukan meditasi, berbicara dengan orang yang kamu percaya, tidak terlalu fokus pada perasaan sendiri, menerima kenyataan, tidak terburu-buru mengambil keputusan, dan fokus pada hal yang lebih positif.

Semoga tips-tips di atas bisa membantumu menghilangkan sakit hati dan meraih kebahagiaan yang sejati.

Lalu Bagaimana Dengan Si Penulis Dalam Mengatasi Sakit Hati?

Writing And Coffee
The Writer’s Feelings

Jujur saja, saya masih sangat kesulitan mengatasi rasa sakit hati karena terlanjur mencintai seseorang begitu dalam.

Bodohnya lagi, saya mengutarakan rasa tersebut meskipun saya tau bahwa itu adalah keputusan yang sangat buruk dan jelas-jelas akan ditolak. 🤣

Alasan saya tetap mengutarakan rasa padahal jelas-jelas itu hal buruk dan pasti ditolak adalah :

  1. Agar saya bisa membuktikan bahwa saya gentle (karena seumur-umur saya belum pernah mengutarakan cinta secara langsung dengan lisan)
  2. Saya merasa sudah siap menerima rasa kecewa jika ditolak
  3. Lagi hilang semangat, biasanya saya akan semangat dan adrenalin akan naik jika sedang kecewa
  4. Juga, saat itu saya sedang membaca buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodoamat dan ingin menerapkan ilmunya di dunia nyata

Ilmu yang seperti apa?

Ya ilmu kalau saya mampu bersikap bodoamat ketika merasa kecewa dan patah hati.

Menurut saya, 4 alasan itu sudah menjadi bukti bahwa akal saya tidak digunakan dengan baik meskipun sudah melatihnya. Hahahaha… 😂😂

Pada akhirnya, saya sadar bahwa hati saya tak sekiat itu. Dan harus menerima kenyataan pahit yang belum pernah saya rasakan + memikirkan apa hal yang bisa mengobati rasa ini.

Sejauh ini, upaya yang sedikit berhasil mengatasi rasa kecewa akibat patah hati adalah :

  1. Olahraga fisik
  2. Menjalankan hobi (sekali-kali)
  3. Mohon ampun kepada sang pencipta
  4. Bertemu dan ngobrol dengan orang-orang
  5. Ngopi (opsional)
  6. Isi pikiran dengan hal-hal yang baik
  7. Jangan pernah meninggalkan rutinitas (ini sangat amat penting menurut saya). Jika kamu belum punya rutinitas, pelajari tentang cara membangun rutinitas

Selain itu, tentu masih banyak hal yang saya lakukan. Salah satunya adalah menulis artikel ini sebagai wadah dari curahan hati yang tak tersalur.

Tapi pada akhirnya, hanya waktu yang bisa menjawab seluruh rasa dalam hati. Apapun yang kita lakukan hanya bisa menenangkan sementara dan memberi sedikit alasan untuk tetap menyambung hidup.

Saya pun kira rasa ini hanya bertahan sementara. Namun setiap kali melihat doi, rasa sakit ini selalu muncul dengan begitu hebatnya.

Sesuai tujuan awal, sepertinya ini terasa seperti mission failed successful, karena saya telah berhasil mendapatkan kegagalan. 😅

Tapi saya gagal mendapatkan semangat, malah tambah nyungsep tak ada semangat hidup sama sekali.

Ya, semoga kita semua cepat melewati masa-masa ini. Mari saring merangkul satu sama lain. Kamu hebat! Kamu kuat! Kamu pasti bisa!

Life is complicated, but you are the mystery solver

Write A Comment